Lusi Puspita Sari

Pages

  • Beranda

Total Tayangan Halaman

About Me

Foto Saya
Lusi Puspita Sari
Aku adalah aku
Lihat profil lengkapku

Followers

Blog Archive

  • ►  2017 (3)
    • ►  Maret (3)
  • ▼  2013 (4)
    • ►  Juli (1)
    • ▼  Maret (3)
      • ANALISIS WACANA
      • MEDAN MAKNA
      • Pengertian Ilmu Faal, Segmental dan Suprasegmental
  • ►  2011 (3)
    • ►  Desember (3)
Kamis, 14 Maret 2013

ANALISIS WACANA


Analisis wacana adalah suatu disiplin ilmu yang berusaha mengkaji penggunaan bahasa yang nyata dalam komunikasi.

Ciri dan sifat analisis wacana
  1.   Kaidah memakai bahasa dalam masyarakat.
  2. Merupakan usaha memahami makna tuturan dalam konteks, teks, dan situasi.
  3. Merupakan pemahaman rangkaian tuturan melalui interpretasi semantik.
  4. Bersifat interpretatif pada interpretasi terhadap konteks dan pengetahuan yang luas.
  5. Banyak bergantung pada interpretasi terhadap konteks dan peengetahuan yang luas.
  6. Wujudnya didukung oleh situasi yang tepat.
Jenis pemakaian wujud wacana
  1. Wacana dialog adalah wacana yang dibentuk oleh percakapan atau pembicaraan antara dua pihak, seperti terdapat pada obrolan pembicaraan dalam telpon, wacana, teks drama, dan sebagainya.
  2. Wacana monolog adalah wacana yang tidak melibatkan suatu bentuk tutur percakapan atau pembicaraan dua pihak yang berkepentingan. Yang termasuk wacana monolog, teks, surat, berita dan sebagainya.

Kohesi dan Koherensi

Kohesi adalah keserasian antara unsur yang satu dan unsur yang lain dalam wacana.

Koherensi adalah latar belakang pengetahuan pemakai bahasa atas bidang permasalahan pengetahuan atas latar belakang budaya dan sosial, kemampuan membaca hal-hal yang tersirat.

Sarana kohesi
  1. Hubungan sebab-akibat
  2. Hubungan alasan-akibat
  3. Hubungan sarana-hasil
  4. Hubungan sarana-tujua
  5. Hubungan latar-kesimpulan
  6. Hubungan hasil-kegagalan
  7. Hubungan syarat-hasil
  8. Hubungan perbandingan atau hubungan komparansi
  9. Hubungan paraprastis
  10. Hubungan amplikatif
  11.  Hubungan aditif-tempora
  12. Hubungan aditif-nontemporal
  13. Hubungan generik-spesif
  14. Hubungan ibarat
  15.  Hubungan identifikasi


Diposting oleh Lusi Puspita Sari di 09.38
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

1 komentar:

sugianto UIR mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
18 Maret 2013 pukul 10.03

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Copyright © 2012 Lusi Puspita Sari |